Masak Air Biar Matang

Senin, 30 September 2013

Tiyaa..cuci sayurannya sampai bersih! Tiyaa kalo masak air harus sampai benar-benar matang atau mendidih!
Itulah kata-kata yang selalu menggema dan terngiang-ngiang dalam fikiran saya, gimana bawelnya mama kalo saya lagi bantuin mama masak disaat libur sekolah dulu. Mama selalu mengingatkan dalam memasak itu yang terpenting adalah kebersihan. Mau sesehat apa pun bahan makanannya kalau dicucinya ga bersih, bisa jadi sumber penyakit buat kamu!. Ya itulah nasihat yang selalu dilontarkan setiap kali saya mencoba membantu mama untuk mencuci sayuran. 

Mungkin mama hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang gak punya background pendidikan di bidang kesehatan, tapi dia selalu mencoba memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Karena itulah mama sering mencari informasi tentang mengolah sayuran yang baik, dan ya itu salah satu hal yang selalu mama terapkan adalah kebersihan dalam mencuci sayuran yang akan di olah. Mama gak pernah absen memasak setiap harinya, sesibuk apa pun mama selalu berusaha menyajikan makanan untuk suami dan anak-anaknya. Saya hanya berasal dari keluarga yang sederhana, jadi masakan yang disajikan mama setiap harinya pun ya menu-menu sederhana, namun insyaallah dengan komposisi yang seimbang. Tapi menu sederhana jika dimakan bersama-sama selalu terasa lebih nikmat ketimbang makan dengan makanan yang enak tapi tidak bisa dinikmati bersama-sama. 

Satu hal lagi yang selalu mama cerewetin itu ketika memasak air. Setiap subuh mama selalu memasak air untuk membuatkan suami dan anak-anaknya kopi atau pun teh hangat lalu ia tinggal shalat subuh. Dan mama selalu berpesan untuk mematikan kompor apabila airnya sudah matang. Dan ya itu, selalu berpesan, air nya harus benar-benar sampai matang dan mendidih, supaya gak bikin sakit perut. Kadang dengan mata masih terkantuk-kantuk saya mencoba mengamati air yang dimasak tadi, saya amati sampai benar-benar matang dan mendidih baru saya matikan kompornya. Dan alhamdulillah kita sekeluarga selalu diberi kesehatan. 

Percaya atau tidak, dari hal-hal kecil yang mungkin bisa dibilang sangat sederhana tadi, bisa memberikan manfaat besar untuk kesehatan saya sekeluarga. Dan yang terpenting karena hal-hal kecil itulah yang selalu membuat saya makin mencintai mama. ^__^


“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.resepsehat.com persembahan SunCo Minyak Goreng Yang Baik. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan”
Read more ...

Desa Senyum Part 6

Selasa, 03 September 2013


Sejak saat itu, tidak ada yang berani membantah apa yg dikatakan makhluk hitam besar itu yg tidak lain adalah sosok penjelmaan dari Rajasa. Tidak ada yang tahu pasti mengapa Rajasa berubah menjadi sosok hitam itu, yg mereka tahu mereka harus mematuhi apa yang dikatakan makhluk hitam besar yang mereka sebut “ksatria hitam” termasuk perintah untuk tidak saling berbicara banyak satu sama lain dan tidak boleh tersenyum pada siapapun sepertinya makhluk itu sangat benci melihat orang tersenyum. 

Ya, seperti itulah cerita yang kami tahu “pria setengah baya itu menutup kisahnya”. Sang pangeran pun tercengang mendengar cerita yang telah diutarakan oleh pria itu, bukan karena mendengar cerita menyeramkan dari sosok hitam itu, tapi karena ia mendengar nama Agni Rajasa pada kisah itu yang tidak lain adalah nama asli dari Ibundanya sendiri yaitu Kanjeng Ratu Sukmasari. Lama pangeran terdiam sambil sesekali memperhatikan sepasang suami isteri yang ada di depannya. “Baiklah, aku mohon pamit” sambil berjalan keluar dari gubuk itu sang pangeran pun memutuskan untuk kembali ke Kerajaan. 

Sesampainya dikerajaan sang pangeran langsung menemui Ibundanya. Betapa senangnya sang ratu menyambut kepulangan anak tercintanya. Tanpa menunggu lagi, pangeran pun langsung menceritakan maksud dan tujuannya kembali ke kerajaan hari itu. Sang Ibunda pun tak terasa meneteskan air mata kesedihannya sungguh tak disangka kisah kelam dimasa kecilnya itu kembali diingatkan oleh sang buah hati. Sang Ratu tak menyangkal, ia pun mengiyakan bahwa Putra Rajasa itu adalah ayahnya yang sudah terpisah darinya sejak 30 Tahun lamanya. Sambil terisak dan memeluk putra tercintanya, sang Ratu membisikkan sesuatu pada pangeran “Ibu sangat rindu dia”.  Dulu ketika kakeknya masih hidup, sang Ratu selalu dilarang untuk bertemu dengan ayahnya yang tak lain adalah Putra Rajasa, hingga dia pun tak pernah mendengar lagi kabar tentang ayahnya tersebut. Sambil menahan tangis kali ini sang Ibu pun berkata “tolong pertemukan Ibu dengan dia”.

Pangeran pun akhirnya menceritakan semuanya pada Ayahanda nya, dan meminta izin untuk mengajak ibunda nya menemui Ksatria Hitam itu. Tepat pada bulan berikutnya, tepat pada malam dimana ritual rutin itu biasa berlangsung pangeran beserta ibundanya dan dikawal oleh beberpa pengawal kerajaan pergi ke hutan tempat dimana ritual itu diadakan. Malam itu, diam-diam mereka mengintai dari kejauhan, terlihatlah sosok hitam besar itu pangeran pun memberi tahu pada Ibu nya bahwa sosok hitam besar itu adalah Putra Rajasa ya ayahnya. Ibunya pun terisak menahan tangis, kemudian keluar dari persembunyian dan berlari menuju kerumunan orang itu mencoba memeluk sosok hitam besar itu.
Bersambung............

Okty Imagine ^__^










Read more ...

Senin, 30 September 2013

Masak Air Biar Matang


Tiyaa..cuci sayurannya sampai bersih! Tiyaa kalo masak air harus sampai benar-benar matang atau mendidih!
Itulah kata-kata yang selalu menggema dan terngiang-ngiang dalam fikiran saya, gimana bawelnya mama kalo saya lagi bantuin mama masak disaat libur sekolah dulu. Mama selalu mengingatkan dalam memasak itu yang terpenting adalah kebersihan. Mau sesehat apa pun bahan makanannya kalau dicucinya ga bersih, bisa jadi sumber penyakit buat kamu!. Ya itulah nasihat yang selalu dilontarkan setiap kali saya mencoba membantu mama untuk mencuci sayuran. 

Mungkin mama hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang gak punya background pendidikan di bidang kesehatan, tapi dia selalu mencoba memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Karena itulah mama sering mencari informasi tentang mengolah sayuran yang baik, dan ya itu salah satu hal yang selalu mama terapkan adalah kebersihan dalam mencuci sayuran yang akan di olah. Mama gak pernah absen memasak setiap harinya, sesibuk apa pun mama selalu berusaha menyajikan makanan untuk suami dan anak-anaknya. Saya hanya berasal dari keluarga yang sederhana, jadi masakan yang disajikan mama setiap harinya pun ya menu-menu sederhana, namun insyaallah dengan komposisi yang seimbang. Tapi menu sederhana jika dimakan bersama-sama selalu terasa lebih nikmat ketimbang makan dengan makanan yang enak tapi tidak bisa dinikmati bersama-sama. 

Satu hal lagi yang selalu mama cerewetin itu ketika memasak air. Setiap subuh mama selalu memasak air untuk membuatkan suami dan anak-anaknya kopi atau pun teh hangat lalu ia tinggal shalat subuh. Dan mama selalu berpesan untuk mematikan kompor apabila airnya sudah matang. Dan ya itu, selalu berpesan, air nya harus benar-benar sampai matang dan mendidih, supaya gak bikin sakit perut. Kadang dengan mata masih terkantuk-kantuk saya mencoba mengamati air yang dimasak tadi, saya amati sampai benar-benar matang dan mendidih baru saya matikan kompornya. Dan alhamdulillah kita sekeluarga selalu diberi kesehatan. 

Percaya atau tidak, dari hal-hal kecil yang mungkin bisa dibilang sangat sederhana tadi, bisa memberikan manfaat besar untuk kesehatan saya sekeluarga. Dan yang terpenting karena hal-hal kecil itulah yang selalu membuat saya makin mencintai mama. ^__^


“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.resepsehat.com persembahan SunCo Minyak Goreng Yang Baik. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan”

Selasa, 03 September 2013

Desa Senyum Part 6



Sejak saat itu, tidak ada yang berani membantah apa yg dikatakan makhluk hitam besar itu yg tidak lain adalah sosok penjelmaan dari Rajasa. Tidak ada yang tahu pasti mengapa Rajasa berubah menjadi sosok hitam itu, yg mereka tahu mereka harus mematuhi apa yang dikatakan makhluk hitam besar yang mereka sebut “ksatria hitam” termasuk perintah untuk tidak saling berbicara banyak satu sama lain dan tidak boleh tersenyum pada siapapun sepertinya makhluk itu sangat benci melihat orang tersenyum. 

Ya, seperti itulah cerita yang kami tahu “pria setengah baya itu menutup kisahnya”. Sang pangeran pun tercengang mendengar cerita yang telah diutarakan oleh pria itu, bukan karena mendengar cerita menyeramkan dari sosok hitam itu, tapi karena ia mendengar nama Agni Rajasa pada kisah itu yang tidak lain adalah nama asli dari Ibundanya sendiri yaitu Kanjeng Ratu Sukmasari. Lama pangeran terdiam sambil sesekali memperhatikan sepasang suami isteri yang ada di depannya. “Baiklah, aku mohon pamit” sambil berjalan keluar dari gubuk itu sang pangeran pun memutuskan untuk kembali ke Kerajaan. 

Sesampainya dikerajaan sang pangeran langsung menemui Ibundanya. Betapa senangnya sang ratu menyambut kepulangan anak tercintanya. Tanpa menunggu lagi, pangeran pun langsung menceritakan maksud dan tujuannya kembali ke kerajaan hari itu. Sang Ibunda pun tak terasa meneteskan air mata kesedihannya sungguh tak disangka kisah kelam dimasa kecilnya itu kembali diingatkan oleh sang buah hati. Sang Ratu tak menyangkal, ia pun mengiyakan bahwa Putra Rajasa itu adalah ayahnya yang sudah terpisah darinya sejak 30 Tahun lamanya. Sambil terisak dan memeluk putra tercintanya, sang Ratu membisikkan sesuatu pada pangeran “Ibu sangat rindu dia”.  Dulu ketika kakeknya masih hidup, sang Ratu selalu dilarang untuk bertemu dengan ayahnya yang tak lain adalah Putra Rajasa, hingga dia pun tak pernah mendengar lagi kabar tentang ayahnya tersebut. Sambil menahan tangis kali ini sang Ibu pun berkata “tolong pertemukan Ibu dengan dia”.

Pangeran pun akhirnya menceritakan semuanya pada Ayahanda nya, dan meminta izin untuk mengajak ibunda nya menemui Ksatria Hitam itu. Tepat pada bulan berikutnya, tepat pada malam dimana ritual rutin itu biasa berlangsung pangeran beserta ibundanya dan dikawal oleh beberpa pengawal kerajaan pergi ke hutan tempat dimana ritual itu diadakan. Malam itu, diam-diam mereka mengintai dari kejauhan, terlihatlah sosok hitam besar itu pangeran pun memberi tahu pada Ibu nya bahwa sosok hitam besar itu adalah Putra Rajasa ya ayahnya. Ibunya pun terisak menahan tangis, kemudian keluar dari persembunyian dan berlari menuju kerumunan orang itu mencoba memeluk sosok hitam besar itu.
Bersambung............

Okty Imagine ^__^