Menghemat Air Dengan Sistem Grey Water

Rabu, 13 November 2013
Menghemat Air Dengan Sistem Grey Water



 Sayembara Penulisan Blog PUAir merupakan zat yang paling penting dalam kelangsungan makhluk hidup setelah udara. Karena sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air, dan menurut penelitian tak ada seorang pun yang dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan jelas air sangat sekali manfaatnya untuk kita semua dapat dibayangkan pula bagaimana kelangsungan hidup manusia jika tidak ada air.  


Fenomena kelangkaan air bersih.
Kita sering melihat dibeberapa daerah di Indonesia sering mengalami kelangkaan air bersih, bahkan bukan hanya di Indonesia diberbagai belahan dunia pun krisis air bersih telah menjadi persoalan yang mengkhawatirkan. Di Indonesia sendiri banyak penyebab yang menciptakan kelangkaan air bersih ini  selain perubahan iklim yang cukup ekstrem. Penyebab utamanya adalah eksploitasi besar-besaran air tanah yang tidak hanya mengakibatkan terjadinya kelangkaan air, tetapi juga mengakibatkan penurunan permukaan tanah (land subsidence) terhadap permukaan air laut. Ditambah laju pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang kian hari kian bertambah. Ketidakseimbangan  jumlah penduduk dan ketersediaan air ini dikhawatirkan akan memunculkan konflik baru yang dapat meluas secara global.

Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus memiliki gagasan dan ide-ide baru untuk terus menmpertahankan kelangsungan hidup orang banyak. Melalui tulisan saya ini saya akan mencoba membahas tentang pengolahan air yang memanfaatkan air pembuangan dari rumah atau kantor untuk digunakan kembali sebagai keperluan lainnya atau yang biasa disebut dengan Grey Water.


Sebelumnya kita harus bisa membedakan apa itu Grey Water dan apa juga yang disebut dengan Black Water. Grey Water yaitu air pembuangan yang berasal dari air bekas mencuci (cuci baju atau cuci piring) dan mandi. Sedangkan Black Water yaitu air pembuangan yang berasal dari air bekas pembuangan yang ada di toilet. Dan pemisahan antara Grey Water dan Black Water sangat perlu dilakukan yang nantinya air bekas cucian dan mandi tersebut akan masuk ke pipa pembuangan air khusus yang kemudian ditampung pada sebuah bak yang dilengkapi dengan filter untuk membersihkan air tersebut. Dan setelah air tersebut menjadi bersih lagi dan tidak berbahaya maka air tersebut bisa digunakan untuk keperluan lain seperti mencuci mobil, menyiram tanaman sampai air untuk toilet.

Memang dari penjelasan tersebut Grey Water adalah sistem yang sangat sederhana, namun kaya manfaat setidaknya kita bisa menghemat penggunaan air. Pengolahan kembali grey water bisa dengan alat yang berharga ratusan juta atau bisa juga menggunakan alat yang sangat sederhana dan mudah dibuat sendiri dengan bahan-bahan seperti pasir, ijuk, koral, arang, dan sebuah drum. Namun pembuatan grey water harus ditangani dengan baik, karena jika tidak akan berpengaruh buruk pada kualitas air dan menimbulkan penyebaran penyakit dilingkungan sekitar. Namun jika grey water bisa dikelola dengan baik maka bukan tidak mungkin akan menmberikan kontribusi yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar. 

Jika saja di Indonesia sistem pengolahan air sisa pembuangan Grey Water ini bisa diterapkan disetiap rumah di Indonesia, berapa banyak jumlah air yang bisa kita hemat? Dengan demikian paling tidak kita bisa meminimalisir terjadinya kelangkaan air bersih untuk masa mendatang. Meskipun masih banyak yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan air tersebut, namun setidaknya kita bisa mencoba dengan cara yang bisa dibilang sangat sederhana. Rasanya sangat disayangkan sekali jika ada alternatif untuk mendaur ulang air sisa pembuangan dan menjadi air bersih yang bisa dipergunakan kembali seperti grey water ini hanya menjadi wacana saja tanpa ada pembuktian nyata dari banyak pihak. 

Mungkin saya pribadi pun tidak banyak memilki pengetahuan dibidang ilmu pengetahuan teknologi seperti ini, namun saya bisa memahami dampak besar yang bisa dihasilkan apabila bisa memaksimalkan fungsi dari pembuatan Grey Water tersebut.

Terakhir mungkin saya hanya bisa berpesan yang paling terpenting adalah bagaimana kita tetap bisa menjaga kelestarian lingkungan sekitar agar tetap bisa memberikan kontribusi yang positif untuk kelangsungan hidup manusia. Dengan terus menjaga bumi ini, bukan hanya kelangkaan air bersih yang bisa kita atasi tapi berbagai zat-zat penting lainnya yang dibutuhkan oleh manusia.  


Okty Imagine ^_^

Sumber Gambar : Google Image



2 komentar:

  1. Apakah yang terjadi kalau grey water dicampur dengan black water? Apakah masih memungkinkan untuk dikelola?

    BalasHapus
  2. Alat DGTSnya sendiri itu apa ya?

    BalasHapus

Rabu, 13 November 2013

Menghemat Air Dengan Sistem Grey Water

Menghemat Air Dengan Sistem Grey Water



 Sayembara Penulisan Blog PUAir merupakan zat yang paling penting dalam kelangsungan makhluk hidup setelah udara. Karena sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air, dan menurut penelitian tak ada seorang pun yang dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan jelas air sangat sekali manfaatnya untuk kita semua dapat dibayangkan pula bagaimana kelangsungan hidup manusia jika tidak ada air.  


Fenomena kelangkaan air bersih.
Kita sering melihat dibeberapa daerah di Indonesia sering mengalami kelangkaan air bersih, bahkan bukan hanya di Indonesia diberbagai belahan dunia pun krisis air bersih telah menjadi persoalan yang mengkhawatirkan. Di Indonesia sendiri banyak penyebab yang menciptakan kelangkaan air bersih ini  selain perubahan iklim yang cukup ekstrem. Penyebab utamanya adalah eksploitasi besar-besaran air tanah yang tidak hanya mengakibatkan terjadinya kelangkaan air, tetapi juga mengakibatkan penurunan permukaan tanah (land subsidence) terhadap permukaan air laut. Ditambah laju pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang kian hari kian bertambah. Ketidakseimbangan  jumlah penduduk dan ketersediaan air ini dikhawatirkan akan memunculkan konflik baru yang dapat meluas secara global.

Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus memiliki gagasan dan ide-ide baru untuk terus menmpertahankan kelangsungan hidup orang banyak. Melalui tulisan saya ini saya akan mencoba membahas tentang pengolahan air yang memanfaatkan air pembuangan dari rumah atau kantor untuk digunakan kembali sebagai keperluan lainnya atau yang biasa disebut dengan Grey Water.


Sebelumnya kita harus bisa membedakan apa itu Grey Water dan apa juga yang disebut dengan Black Water. Grey Water yaitu air pembuangan yang berasal dari air bekas mencuci (cuci baju atau cuci piring) dan mandi. Sedangkan Black Water yaitu air pembuangan yang berasal dari air bekas pembuangan yang ada di toilet. Dan pemisahan antara Grey Water dan Black Water sangat perlu dilakukan yang nantinya air bekas cucian dan mandi tersebut akan masuk ke pipa pembuangan air khusus yang kemudian ditampung pada sebuah bak yang dilengkapi dengan filter untuk membersihkan air tersebut. Dan setelah air tersebut menjadi bersih lagi dan tidak berbahaya maka air tersebut bisa digunakan untuk keperluan lain seperti mencuci mobil, menyiram tanaman sampai air untuk toilet.

Memang dari penjelasan tersebut Grey Water adalah sistem yang sangat sederhana, namun kaya manfaat setidaknya kita bisa menghemat penggunaan air. Pengolahan kembali grey water bisa dengan alat yang berharga ratusan juta atau bisa juga menggunakan alat yang sangat sederhana dan mudah dibuat sendiri dengan bahan-bahan seperti pasir, ijuk, koral, arang, dan sebuah drum. Namun pembuatan grey water harus ditangani dengan baik, karena jika tidak akan berpengaruh buruk pada kualitas air dan menimbulkan penyebaran penyakit dilingkungan sekitar. Namun jika grey water bisa dikelola dengan baik maka bukan tidak mungkin akan menmberikan kontribusi yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar. 

Jika saja di Indonesia sistem pengolahan air sisa pembuangan Grey Water ini bisa diterapkan disetiap rumah di Indonesia, berapa banyak jumlah air yang bisa kita hemat? Dengan demikian paling tidak kita bisa meminimalisir terjadinya kelangkaan air bersih untuk masa mendatang. Meskipun masih banyak yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan air tersebut, namun setidaknya kita bisa mencoba dengan cara yang bisa dibilang sangat sederhana. Rasanya sangat disayangkan sekali jika ada alternatif untuk mendaur ulang air sisa pembuangan dan menjadi air bersih yang bisa dipergunakan kembali seperti grey water ini hanya menjadi wacana saja tanpa ada pembuktian nyata dari banyak pihak. 

Mungkin saya pribadi pun tidak banyak memilki pengetahuan dibidang ilmu pengetahuan teknologi seperti ini, namun saya bisa memahami dampak besar yang bisa dihasilkan apabila bisa memaksimalkan fungsi dari pembuatan Grey Water tersebut.

Terakhir mungkin saya hanya bisa berpesan yang paling terpenting adalah bagaimana kita tetap bisa menjaga kelestarian lingkungan sekitar agar tetap bisa memberikan kontribusi yang positif untuk kelangsungan hidup manusia. Dengan terus menjaga bumi ini, bukan hanya kelangkaan air bersih yang bisa kita atasi tapi berbagai zat-zat penting lainnya yang dibutuhkan oleh manusia.  


Okty Imagine ^_^

Sumber Gambar : Google Image



2 komentar:

  1. Apakah yang terjadi kalau grey water dicampur dengan black water? Apakah masih memungkinkan untuk dikelola?

    BalasHapus
  2. Alat DGTSnya sendiri itu apa ya?

    BalasHapus