Desa Senyum Part 3 ^__^

Selasa, 02 Juli 2013

Namun betapa terkejutnya ia ketika melihat seluruh warga desa sedang berkumpul membentuk sebuah lingkaran tak terkecuali anak-anak bayi pun turut memenuhi kumpulan orang-orang tersebut. Nampak mereka tengah asyik melantunkan syair-syair yang sangat asing terdengar ditelinga sang pangeran. Tampak ditenga-tengah mereka ada 5 orang tetua di desa tersebut sedanng berlari-lari mengitari perapian sambil saling berpegangan satu sama lain. Namun yang membuat mata pangeran itu tidak bisa beranjak adalah pemandangan hitam besar yang ada di tengah perapian itu, sosok hitam yang baru pertama kali ia lihat. 

Sosok itu hanya diam sambil sesekali mengibaskan tangannya dan sambil tertawa dengan lantangnya, membuat orang-orang yang ada disekitar menyemburatkan wajah takut. Sampai pada dini hari, ritual itu pun selesai dilakukan, sosok hitam itu hilang dalam sekejap, pergi entah kemana. Warga pun berhamburan meninggalkan tempat ritual tersebut, nampak para lelaki menggotong para tetua yang kelelahan dan mengantarkan mereka ke rumahnya masing-masing. Entah ritual apa itu, pangeran pun bertanya-tanya dalam hati. Tidak pernah ia melihat sosok semenyeramkan semalam. 

Kali ini pangeran tidak tergesa-gesa, ia mencoba mengamati dengan seksama, setelah kejadian malam itu para warga kembali kepada rutinitas mereka sehari-hari. Tepat satu bulan kemudian, pangeran pun menemukan desa itu lengang tak berpenghuni di malam hari, pangeran sangat yakin pasti sedang ada ritual yang seperti ia lihat satu bulan yang lalu di tengah hutan. Kali ini pangeran berangkat sendiri, ia mengintai dari kejauhan, ternyata benar ritual serupa sedang berlangsung, namun kali ini terlihat lebih dramatis, sosok hitam besar itu sepertinya tengah marah, dengan keji ia mengibaskan tangannya pada sepasang suami isteri yang berdiri ditengah-tengah dekat perapian,dengan suara lantang dia berkata "ini hukuman untuk para pengkhianat seperti mereka" sekali kibas sepasang suami isteri itu pun terpental jauh, dan jatuh tepat di kaki sang pangeran. Pangeran pun berusaha menjauh, taku ketahuan oleh sosok hitam itu. 

Sepasang suami isteri yang malang itu meronta kesakitan, tak ada yang menghiraukan, semua warga itu ketar ketir ketakutan menyaksikan tontonan itu. Semuanya saling memeluk anggota keluarganya masing-masing. Tanpa pikir panjang sang pangeran pun menarik sepasang suami isteri itu ke dalam semak belukar tempatnya bersembunyi. Pangeran mencoba mengobati mereka seadanya, tak banyak yang bisa ia lakukan. Sampai pada akhirnya mereka sanggup berdiri, sambil dipapah oleh sang pangeran mereka menerobos gelapnya hutan menuju rumahnya. Sampailah mereka di gubuk sederhana tanpa pagar itu. Bersambung yaaa..... ^__^


Okty Imagine ^__^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 02 Juli 2013

Desa Senyum Part 3 ^__^


Namun betapa terkejutnya ia ketika melihat seluruh warga desa sedang berkumpul membentuk sebuah lingkaran tak terkecuali anak-anak bayi pun turut memenuhi kumpulan orang-orang tersebut. Nampak mereka tengah asyik melantunkan syair-syair yang sangat asing terdengar ditelinga sang pangeran. Tampak ditenga-tengah mereka ada 5 orang tetua di desa tersebut sedanng berlari-lari mengitari perapian sambil saling berpegangan satu sama lain. Namun yang membuat mata pangeran itu tidak bisa beranjak adalah pemandangan hitam besar yang ada di tengah perapian itu, sosok hitam yang baru pertama kali ia lihat. 

Sosok itu hanya diam sambil sesekali mengibaskan tangannya dan sambil tertawa dengan lantangnya, membuat orang-orang yang ada disekitar menyemburatkan wajah takut. Sampai pada dini hari, ritual itu pun selesai dilakukan, sosok hitam itu hilang dalam sekejap, pergi entah kemana. Warga pun berhamburan meninggalkan tempat ritual tersebut, nampak para lelaki menggotong para tetua yang kelelahan dan mengantarkan mereka ke rumahnya masing-masing. Entah ritual apa itu, pangeran pun bertanya-tanya dalam hati. Tidak pernah ia melihat sosok semenyeramkan semalam. 

Kali ini pangeran tidak tergesa-gesa, ia mencoba mengamati dengan seksama, setelah kejadian malam itu para warga kembali kepada rutinitas mereka sehari-hari. Tepat satu bulan kemudian, pangeran pun menemukan desa itu lengang tak berpenghuni di malam hari, pangeran sangat yakin pasti sedang ada ritual yang seperti ia lihat satu bulan yang lalu di tengah hutan. Kali ini pangeran berangkat sendiri, ia mengintai dari kejauhan, ternyata benar ritual serupa sedang berlangsung, namun kali ini terlihat lebih dramatis, sosok hitam besar itu sepertinya tengah marah, dengan keji ia mengibaskan tangannya pada sepasang suami isteri yang berdiri ditengah-tengah dekat perapian,dengan suara lantang dia berkata "ini hukuman untuk para pengkhianat seperti mereka" sekali kibas sepasang suami isteri itu pun terpental jauh, dan jatuh tepat di kaki sang pangeran. Pangeran pun berusaha menjauh, taku ketahuan oleh sosok hitam itu. 

Sepasang suami isteri yang malang itu meronta kesakitan, tak ada yang menghiraukan, semua warga itu ketar ketir ketakutan menyaksikan tontonan itu. Semuanya saling memeluk anggota keluarganya masing-masing. Tanpa pikir panjang sang pangeran pun menarik sepasang suami isteri itu ke dalam semak belukar tempatnya bersembunyi. Pangeran mencoba mengobati mereka seadanya, tak banyak yang bisa ia lakukan. Sampai pada akhirnya mereka sanggup berdiri, sambil dipapah oleh sang pangeran mereka menerobos gelapnya hutan menuju rumahnya. Sampailah mereka di gubuk sederhana tanpa pagar itu. Bersambung yaaa..... ^__^


Okty Imagine ^__^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar