Tak pernah terlihat kebahagiaan di dirinya, semuanya nampak datar nampak biasa saja, tak ada yang istimewa dari kehidupannya. Rajasa sangat dihargai di desa tersebut, seluruh warga sangat patuh padanya, tepat setelah hujan malam itu, entah mengapa desa itu dilanda kekeringan yang sangat hebat. Tak ada air, padi para petani pun gagal panen, tumbuhan layu, sangat mengerikan sekali berada di desa itu.
Banyak dari masyarakat desa itu pergi ke desa lain, mereka tak tahan terus-terusan berada di situ. Sedangkan Rajasa, setiap harinya hanya dihabiskan untuk merenung, dia membuat sebuah gubuk sederhana di tengah hutan, tepat disamping makan isterinya. Sampai pada akhirnya Rajasa menyadari apa yang terjadi pada desa itu, Rajasa pun memutar otak untuk menciptakan sumber air di desa tersebut. Berbagai cara telah dilakukannya, menggali terus menggali barangkali menemukan sumber mata air yang bisa menghilangkan sedikit dahaga pada warga sekitar, namun hasilnya nihil.
Sampai pada suatu malam Rajasa merasa sangat terpukul, ia merasa sangat bodoh, dan merindukan sosok anak dan isterinya itu. Malam itu Rajasa menangis sangat kencang, teriakannya terdengar sampai keluar hutan, tanpa ia sadari teriakannya mengundang orang-orang yang mendengarnya masuk kedalam hutan mencari sumber suara itu. Sampailah orang-orang tadi pada sebuah gubuk kecil yang ditinggali Rajasa, mereka terkejut melihat seorang lelaki kurus kering sedang meninju-ninju tanah disamping makam isterinya.
Orang-orang yang datang itu pun mencoba mendekati Rajasa, namun apa yang terjadi ketika itu tiba-tiba muncullah mata air yang menyembul dengan derasnya dari tanah disamping makam isteri Rajasa hingga terlihat seperti air mancur, orang-orang yang ada disekitar Rajasa sangat terkejut dan berusa menghindar, dan tak berapa lama hujan pun turun dengan derasnya. Para warga meski masih dengan rasa terkejut yang ada berteriak kegirangan. Ada yang bersorak-sorai, ada yang sujud syukur, ada yang berlari-lari bahagia, semuanya menyambut bahagia hujan malam itu.
Hingga pada keesokan harinya orang-orang berdatangan ke gubuk reot Rajasa sambil membawakan bahan makanan, mereka menganggap Rajasa adalah orang yang sakti. Sejak saat itu, Rajasa sangat disegani di desa tersebut, Rajasa pun menyambut baik kebaikan dari orang-orang di desa itu. Mereka pun mulai kembali bercocok tanam, semua bahagia, tapi tidak dengan Rajasa ia tetap bersedih sepanjang hari, tak pernah ada yang bisa membuatnya tersenyum. Hingga pada suatu hari Rajasa hilang ditengah hutan, berhari-hari tak ada kabar.
Dan setelah kepergian Rajasa hari itu desa kembali dilanda kekeringan, semuanya panik, air pun kembali susah ditemui. Banyak diantara mereka yang mengungsi ke desa lain yang memiliki pasokan air yang banyak. Beberapa orang didesa tersebut termasuk para tetua desa mencoba mencari Rajasa, mereka khawatir dengan keadaan Rajasa, mereka mencari ketengah hutan, Rajasa tetap tak ditemukan.
Hingga pada suatu malam desa itu turun hujan sangat deras, petir menggelegar, warga desa nampak senang dengan turunnya hujan yang mereka tunggu-tunggu itu. Namun, tidak lama setelah itu terdengar suara mengaum sangat kencang dari dalam hutan, para ibu-ibu dan anak-anak ketakutan suasana malam itu sangat mencekam. Beberapa orang bersama tetua desa pun mencoba mencari tahu asal suara itu, betapa terkejutnya mereka ketika menemukan sosok hitam besar sedang duduk didekat makam isteri Rajasa. Suaranya yang besar terdengar seperti sedang meratap. Bersambung lagi..hehe ^^
Okty Imagine ^__^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar